Jumat, 13 November 2009


“JANGAN MINTA JABATAN”
Disebutkan dalam ash-shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Abdurrahmah ibn Samurah, Rasulullah pernah pberkata kepadaku, “Wahai Abdurrahmah ibn Samurah, janganlah tergoda untuk jadi pemimpin, karena jika engkau mendapatkannya karena ambisimu, maka engkau justru akan terbebani olehnya, sedangkan jika engkau mendapatkanya bukan karena ambisimu, maka engkau akan dibantu, jika engkau bersumpah melakukan sesuatu, dan engkau melihat bahwa selain dari yang engkau sumpah itu lebih baik, maka kerjakanlah yang lebih baik dari itu, dan bayarlah kafarat buat sumpahmu (yang buruk itu).”
Dalam Shahih Bukhari disebutkan, dari Abu Hurairah, Nabi, “Sesungguhnya kalian kan gila jabatan, dan pada hari kiamat kelak akan menjadi penyesalan. Nikmat di dunia dan sengsara di akhirat.”
Jangan coba-coba menjadi peminta-peminta jabatan, di dunia diminta pertanggungjawaban oleh masyarakat., di akhirat akan diminta pertanggung jawaban oleh Maha Hakim yang adil yang kni Allah SWT.

UCAPAN YANG BAIK ADALAH HIDAYAH DARI ALLAH SWT

UCAPAN YANG BAIK ADALAH HIDAYAH DARI ALLAH SWT
Ketahuilah dan yakinlah bahwa yang baik adalah hidayah dari Allah. Allah berfirman, “ Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan yang baik” (QS. Al-Hajj : 24) siapakah yang memberi petunjuk kepada mereka? Dialah Allah. Rasulullah SAW. Bersabda :
“Berikanlah aku petunjuk kepada akhlak yang paling baik. Hanya engkau yang memberi petunjuk kepada akhlak yang paling baik” (HR. Muslim)
Mintalah kepada Allah agar mendapat kemanpuan berkata-katadengan baik dan harapkanlahdari-Nya. Berdoalah keda_Nya agar menjadikan lisan anda fasih hingga orang yang mendcengar mudah memahaminya. Nabi Musa as, berkata “Lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti ucapanku”. (QS. Thaha : 27-28)
WAJAH BERSERI
Tampakkanlah wajah yang berseri ketika Anda berbicara dengan teman-terman anda, saudara-saudara anda :
Lukman (al-hakim) berkata kepada anaknya, “janganlah memalingkan wajahmu dari orang lain (karena sombong). (QS. Lukman : 18)
Nabi SAW bersabda :
“janganlah meremehkan kebaikan yang sedikit, walaupun hanya dengan senyuman di wajah ketika engkau bertemu dengan saudaramu.” (HR. Muslim).
Bukankah senyum itu adalah karena seseorang senang terhadap sesuatu atau karena memang sudah menjadi suatu ajaran Islam yang mendarah daging bagi pemeluk Islam itu?. Sehingga tidaklah patut kita berpaling dari orang yang senyum kepada kita, melainkan senyumnya itu harus kita jawab dengan senyuman yang lebih manis, bila perlu gunakan senyum, sapa, salam. Sehingga akan lebih harminis dalam berhubungan / berinteraksi dengan sesama makhluk Allah SWT.
Allah mencela orang yang congkak dan sombong dengan firmannya : “Dasn di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang mencerahkan. Dia mendongakkan lehernya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia akan mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat kami rasakan kepadanya azab neraka yang membakar. (akan dikatakan kepadanya,) yang demikian itu akibat perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tanganmu dahulu. Sesungguhnya Allah tidak akan pernah menganiaya hamba-hamba-Nya.’ (QS. Al-Hajj : 8 – 10)
Melihat dari perkataan Allah di ujung ayat ini berarti orang yang teraniaya ini adalah bukan lagi sebagai hamba Allah, sebab Allah tidak akan menganiaya hambaNya. Oleh karena itu mari kita jadikan wajah kita yang berseri-seri dalam kehidupan kita sehari-hari, walaupun kita mempunyai perkara yang sangat besar. Namun orang yang kuat dan benar-benar mengetahui ajaran Islam, Ia tidak akan mencampur adukan masalahnya di kantor dengan orang lain, masalahnya di keluarganya dengan orang lain. Masalahnya dengan teman bermainnya di bawa ke masalah kantor. Dll. Tapi bersikaplah tegar bagaikan tanpa masalah di hadapan oang yang tidak ada masalah dengan kita, hadapi dengan wajah berseri dan sambutan yang terhormat.

WAJAH BERSERI

Sesorang membayangkan di dalam benaknya tentang suatu prestasi, sebuah karya atau suatu keberhasilan yang ingin dicapai dan diwujudkan kemudian ia mengambil langkah atau tindakan untuk mewujudkannya itulah motivasi diri

Amboi Cantiknya

Dengan kecantikanmu, engkau lebih elok dari pada matahari
Dengan akhlakmu, engkau lebih wangi dari pada harum minyak misik
Dengan rendah hatimu, engkau lebih tinggi dari pada bulan
Dan dengan kelembutanmu, engkau lebih halus dari pada rintik hujan
Maka jagalah kecantikan itu dengan keimanan kerelaanmu
dengan rasa puas diri dan harga dirimu dengan jilbab
Akhirnya.............,
Amboi cantiknya hanya itu yang bisa terucap